Kamis, 19 April 2012

Action Plan Micro Teaching

A.     Group Micro Teaching : Koor: Reza Yoga Pratama (10-027)

                                       Member : Muhammad Fadli (10-006)
                                                                 Melva Safira (10-036)
                                                                 Karin Natalia (10-037)
                                                                 Deepraj Kaur (10-051)
                                                                 Raja Maspin (10-062)
                                                                 Yulian Astri (10-071)
 Pendahuluan
Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu alat untuk memajukan kehidupan seseorang. Pada zaman sekarang ini, pendidikan bukanlah lagi menjadi kebutuhan sekunder, melainkan menjadi kebutuhan primer, karena orang tanpa pendidikan sekarang ini akan mendapat kedudukan rendah dalam masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu memegang peran penting dalam membentuk pribadi yang sukses. Pendidikan bukan hanya sekedar proses pentransferan ilmu, melainkan juga termasuk di dalamnya proses pembentukan pribadi yang berkualitas. Pribadi yang berkualitas dipandang bukan hanya seberapa banyak ilmu yang dia peroleh, melainkan juga dapat di pandang dari kreatifitas, kepribadian, serta kemampuan problem solving dan adaptasi seseorang.
Sekarang ini, pendidikan merupakan hanya proses pentransferan ilmu, tidak lagi menjadi proses yang mendidik. Guru merasa kewajibannya sudah selesai apabila dia sudah menyampaikan pemikirannya, tanpa memandang bagaimana anak tersebut. Bahkan, anak TK sekarang ini sudah diberikan pelajaran selayaknya anak di Sekolah Dasar. Pembelajan Seni sudah menjadi misi optional dalam proses pendidikan sekarang ini. Menyanyi, menggambar, melukis, serta kegiatan yang dapat membantu pembentukan kreatifitas siswa perlahan-lahan mulai diabaikan. Padahal, kreativitas merupakan salah satu factor penting penentu kualitas seorang anak.
Berdasarkan hal tersebut, kelompok ini melakukan Micro Teaching pada sebuah Tk, untuk melihat serta berusaha menyampaikan pesan kepada Pendidik dan Peserta didik bahwa Pembelajaran berwujud seni merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan anak.

B.      Landasan Teori
Landasan teori yang digunakan dalam proses micro teaching ini adalah :
a.       Teori Pengajaran Pedagogi Modern, mengatakan bahwa pengajaran bukan hanya proses transfer ilmu, melainkan juga proses transformasi, merangsang, dan membangkitkan kreatifitas siswa.
b.      Pendekatan 4P, yang memandang bahwa kreatifitas dibentuk berdsarkan empat critical factor, yaitu Pribadi, Proses, Press, dan Product.
c.       Pedagogi Ideal-Spiritual Karakteristik, mengemukakan mengenai pembentukan kepribadian yang ideal bukan hanya berdasarkan keilmuan semata, melainkan juga berdasarkan factor spiritual dan Kreatifitas seseorang.
d.      Pendekatan Learner – Centered, mengenai proses pendidikan berada pada tangan peserta didik, dimana peserta yang menjadi focus utama dan berperan aktif dalam proses pendidikan.

C.      Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses Micro Teaching adalah :
1.       Kamera Digital
2.       HP (Merekam Video)
3.       Crayon Berwarna
4.       Kertas Origami
5.       Kertas Gambar
6.       Reward

D.      Peserta Micro Teaching
Peserta Micro Teaching adalah Siswa TK Kartika Jaya 2-20 Kesatuan Angkatan Darat , di Jalan Karya Jaya Medan. Anak TK yang menjadi peserta Micro Teaching adalah anak dari Kelas B yang memiliki usia berkisal 5-6 tahun.

E.       Rencana Kegiatan
Rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan pada TK tersebut adalah :
1.       Perkenalan antara Mahiswa Micro Teaching dengan murid-murid Tk.
2.       Bernyanyi bersama-sama sebagai permulaan pelaksanaan kegiatan.
3.       Menggambar bersama dengan peserta didik.
4.       Mengajar anak melakukan permainan Lipat Origami.
5.       Bermain tebak-tebakan kata dengan peserta Micro Teaching.
6.       Pembagian Reward kepada adik-adik sebagai penutup kegiatan.

F.       Rancangan Jadwal Kegiatan
1.       Diskusi TK                                                                                                            Sabtu, 7 April 2012
2.       Diskusi mengenai konsep yang digunakan                                            Sabtu, 7 April 2012
3.       Observasi ke TK Kartika Jaya                                                                       Senin, 9 April 2012
4.       Proses Micro Teaching                                                                   Senin, 9 April 2012
5.       Pembahasan mengenai M.Teaching                                                        Senin, 16 April 2012
6.       Pembuatan Laporan Micro Teaching                                                       Jumat, 20 April 2012
7.       Posting Hasil Micro Teaching                                                       Sabtu, 21 April 2012

Kamis, 12 April 2012

TESTIMONI UTS

pengalaman kuliah online mungkin sudah pernah beberapa kali saya rasakan, namun untuk ujian yang dilakukan secara online baru pertama kali ini saya rasakan. saya bisa dibilang sangat antusias untuk mengikuti ujian secara online karena menurut saya ujian secara online lebih praktis, mendukung pencegahan global warming karena tidak menggunakan kertas, lebih menarik dan tidak menghabiskan banyak waktu. sekaligus ujian online ini juga bisa dikatakan salah satu bentuk pembelajaran modern abad ke -21 dimana pengajaran itu sudah lebih berkembang dan tidak hanya terpatok pada kegiatan tatap muka semata namun pengajar dapat lebih kreatif dan inovatif dalam menggembangkan serta menggunakan berbagai metode baru dalam menyampaikan informasi kepada siswa dan tentu saja tetap berpusat pada siswa (student center) karena kami sebagai mahasiswa menjadi lebih aktif untuk membaca dan mencari informasi agar dapat menyelesaikan ujian dengan baik.

Senin, 09 April 2012

UTS PAEDAGOGI

Paedagogi Teoritis dan Prinsip-Prinsip Paedagogis

Dalam proses belajar mengajar diperlukan kerjasama yang baik antara siswa dan guru terutama pada paedagogi (ilmu pengajaran anak). Paedagogi itu sendiri memiliki kata sifat paedagogis yang menurut Danilov sebagai proses interaksi terus-menerus dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan mahasiswa. Dalam melakukan proses ini dibutuhkan hubungan aktif dan sosial yangg dibangun oleh guru dan siswa. Pada proses paedagogi dikenal juga prinsip-prinsip paedagogis dimana menurut Addine  (2001) merupakan kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses paedagogis. Adapun prinsip-prinsip dari paedagogis adalah proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju dibidang sains kontemporer dan dalam korespondensi total dengan ideologi kita, merujuk pada kesatuan pengajaran;pendidikan;dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatan pembangunan pada umumnya,menggamit prinsip bahwa domain kognitif dan afektif tidak bisa berada dalam suasana yang kering, dan yang terakhir masing-masing sub sistem aktivitas; komunikasi; dan kepribadian saling terkait satu sama lain.

Ada juga proses paedagogis yang berbasis pada model program jangka panjang dimana setiap siswa dapat memiliki hak dan akses yang sama dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan, misalnya di kuba (The Third Educational Revolution).


DAFTAR PUSTAKA:
Danim, Sudarwan (2010). Paedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

Rabu, 28 Maret 2012

Paedagogi dan Paradigma Belajar

Setiap guru memiliki berbagai macam strategi tentang pembelajaran. Strategi - strategi belajar itu berasal dari paradigma yang berbeda. Setiap guru akan menjadi efektif jika secara sadar memilih dan menggunakan strategi mengajar, memperluas perbendaharaan strategi dan ahli dalam strategi yang ia gunakan. Ada 5 strategi belajar :
Strategi 1 : Pelatihan dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas.
Strategi 2 : Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan ceramah.
Stratefi 3 : Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran ketrampilan berpikir, memcahkan masalah, dan kreativitas melalui penemuan dan penyelidikan.
Strategi 4 : Kelompok dan tim yaitu berbagi informasi dan bekerja secara kooperatif.
Strategi 5 : Pengalaman dan refleksi, yaitu mengajak siswa merefleksikan pembelajaran ke lingkungan.

Sumber : Sudarwan Danim, (2010), Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, Bandung : Alfabeta

Pedagogi Praktis

Reza indah pribadi 10-014
Deepraj Kaur 10-051
Anisah Gayatri 10-072

Paedagogi praktis itu adalah pengaplikasian ilmu pedagogi didalam kegiatan mengajar. Tidak semua guru bisa mengaplikasikan sistem pendidikan yang baik maka dibutuhkan ilmu pedagogi praktis untuk membantu/membimbing para pengajar dalam mengaplikasikan ilmu sistem pendiidikan yang baik.

Kalau mengingat masa sekolah ada berbagai macam kepribadian guru. Ada yang suka ngasih tugas , ada yang suka marah, ada yang tegas, ada yang humoris ada yang kejam, ada juga yang pemalas dll.Perbedaan cara mengajar mereka adalah seni mengajar mereka. Jika dilihat dari unsur pedagogisnya maka guru yang baik adalah yang memiliki 10 kualitas

* Percaya diri
* Sabar
* Rasa Kasih sayang kepada siswanya
* Pemahaman
* Mampu menjelaskan topik dengan cara yang berbeda
* Dedikasi untuk keunggulan siswanya
* Teguh dalam memberi dukungan
* Kesediaan untuk membantu siswa mencapai prestasi
* Bangga atas prestasi siswa
* Bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya



Jika dilihat dari sepuluh poin diatas berdasarkan pengamatan saya, saya rasa guru guru sekarang terbentur di poin no 5,10.

Poin 5 adalah mampu menjelaskan topik dengan cara yang berbeda, guru cenderung mengajarkan siswa-siswanya dengan cara yang seperti itu saja, jarang guru menggunakan teknologi dalam menjelaskan materinya kepada murid-muridnya. Namun ada juga yang mampu melaksanakan poin ke 5 ini. Seperti guru fisika saya dulu, mungkin karena faktor usia beliau menjelaskan segala sesuatu persis seperti dibuku sampai contoh soal saja diambil dibuku. Padahal contoh soalnya mudah . Akibatnya pada saat ujian kami menjumpai soal yang sulit kami kesusahan. Selain itu guru hanya mengajar teoritisnya saja tidak praktisnya atau penyelesaian masalah secara logis.

Sedangkan poin kesepuluh adalah bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Ada beberapa guru saya dulu sangat malas mengerjakan tugas-tugasnya. Biasanya mereka akan memberikan tugas lalu hilang entah kemana ataupun memberikan bahan untuk dicatat dan menginstruksikan salah satu murid untuk mencatat dan guru tersebut pergi entah kemana.Kertas ujian pun gak jelas apa diperiksanya atau dibuangnya.

refrensi:
Sudarwan Danim, (2010), Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, Bandung : Alfabeta

Pengalaman Kuliah Online

Setiap hari senin pagi biasanya saya harus selalu bangun pagi dan terburu-buru ke kampus untuk mengikuti perkuliahan, belum lagi setiap hari senin jalanan macet banget. Namun senin yang lalu terasa berbeda ketika saya mengikuti kuliah online. Jujur saja saya sangat antusias banget mengikuti kuliah online, selain menghemat waktu karena tidak perlu berkutat dengan jalanan yang macet saya juga dapat lebih leluasa dalam mengemukakan pendapat saya. Dari segi materi yang dibahas pada kuliah online juga menarik. Saya dapat melihat berbagai sudut pandang teman-teman saya yang dimuat di group serta website yang kami bedah juga sangat menarik karena didalamnya terdapat berbagai macam informasi tentang pendidikan yang tentunya juga berkaitan dengan matakuliah paedagogi.