Selasa, 17 Mei 2011

tugas mini proyek

deepraj kaur 10-051
anggun RS sitanggang 10-075
riana octhaviany 10-079


PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI
(peran motivasi dalam mewujudkan prestasi)


BAB I
PERENCANAAN

1.1.Pendahuluan
Topik makalah ini adalah “ Peran Motivasi dalam Proses Mewujudkan Prestasi “ dengan judul “ Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi “. Judul ini mengaitkan 2 hal yaitu motivasi dan prestasi. Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah,dan kegigihan perilaku (Santrock,2004). Dimana, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,terarah,dan bertahan lama. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,dikerjakan dan sebagainya). Berdasarkan pengertian di atas dapat kita katakan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Lalu, apakah hubungan antara motivasi dalam mewujudkan prestasi anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP)?
Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah yaitu dari 25 anak berprestasi yang berasal dari sekolah SMP Harapan Mandiri, SMP BM-2, SMPN 31 Medan, SMPN 1 Sei Rampah, Methodist 1 medan. Sesuai dengan topik dan judul, penelitian ini dilakukan untuk meneliti bagaimana hubungan antara motivasi dalam mewujudkan prestasi anak di sekolah. Motivasi sangat berhubungan erat dalam mendukung prestasi seseorang. Hal ini terlihat dalam fenomena kehidupan sehari-hari dimana ada beberapa anak sekolah (khususnya SMP yang diteliti) dapat mempertahankan dan mencapai prestasi mereka dengan baik. Hal ini memunculkan pertanyaan “Apa yang memotivasi anak SMP yang diteliti untuk berprestasi?” Proses mewujudkan prestasi ternyata sangat dipengaruhi oleh motivasi. Pencapaian prestasi yang baik itu merupakan contoh dan bukti bagaimana motivasi dapat membantu siswa SMP dalam mempertahankan dan mencapai prestasi. Motivasi yang diberikan kepada murid di kelas berkaitan dengan perilaku murid dan sejauh mana perilaku mereka diberi semangat, memiliki arah, dan dipertahankan dalam jangka waktu lama. Jika murid menyelesaikan tugas karena terpaksa atau dengan rasa bosan, maka murid tersebut memiliki motivasi yang minim. Sebaliknya jika murid menghadapi tantangan dalam penyelesaian tugasnya namun tetap berusaha dan bertahan maka murid tersebut memiliki motivasi yang besar untuk berprestasi.


1.2.Landasan Teori
Pada faktanya, semua individu itu memiliki motivasi untuk berprestasi (Achievement Motivation) dan berdasarkan teori Kepribadian Henry Murray, ada 20 jenis kebutuhan yang salah satunya adalah need achievement yaitu kebutuhan untuk dapat mencapai sesuatu yang sulit, menguasai, memanipulasi, atau mengatur objek fisik, orang lain, atau ide yang dimiliki, dapat melakukan sesuatu dengan cepat dan mandiri serta dapat mengatasi hambatan dan menetapkan standar yang tinggi, berani berkompetisi dengan orang lain, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri dengan bakat dan kemampuan. Artinya, setiap manusia memiliki kebutuhan mendapatkan prestasi; memecahkan masalah; mengerjakan tugas secepat dan sebaik mungkin.
Setiap orang memiliki achievement motivation dan need achievement, Namun banyak faktor yang mempengaruhi anak SMP sehingga motivasi itu tidak muncul bahkan hilang. Salah satunya adalah achievement motivation dan need achievement. Namun kuantitas motivasi dan need itu berbeda-beda pada setiap orang. Seseorang bisa unggul dalam suatu bidang namun bidang lain tidak. Selain itu, faktor dari lingkungan sosial menjadi faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang tidak termotivasi dalam mencapai sesuatu. Sebagai contoh, seorang anak yang pada awalnya merupakan orang yang berprestasi dan terampil di sekolahnya bisa berubah menjadi anak yang apatis terhadap pendidikannya sejak orang tuanya bercerai, tetapi hal sebaliknya juga bisa terjadi. Anak yang mengalami suatu tekanan dalam hidupnya bisa lebih termotivasi untuk berprestasi. Di lingkungan sosial anak tersebut membuat motivasinya agar prestasinya bertambah dan berkurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi dipengaruhi oleh motivasi dan motivasi dipengaruhi oleh lingkungan sosial.
Selain itu, motivasi dalam mewujudkan prestasi juga dipengaruhi oleh Keinginan akan adanya pengakuan. Hal ini dijelaskan oleh Teori Kebutuhan Maslow yaitu berupa Hirarki Kebutuhan. Pada hirarki ke-4 berupa kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Keinginan akan harga diri (esteem needs) merupakan keinginan untuk memperoleh pengakuan, penghormatan, dan status social dari orang lain,dan kebutuhan ini jugalah yang mendorong orang untuk bekerja dan berprestasi. Dengan demikian, setiap individu mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (need) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya. Dianalogikan dengan para siswa SMP yang diteliti,mereka ingin berprestasi agar mendapat pengakuan, dihargai, dan biasanya mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi diri mereka dalam bidang pendidikan sehingga mereka lebih berkembang daripada siswa lain.

1.3.Alat dan Bahan
- Kamera
- Angket
- Reward
- Alat Tulis

1.4. Analisis Data
Dalam pengumpulan data pada tugas mini proyek ini kami menggunakan metode penarikan kesimpulan dari wawancara yang kami lakukan kepada 25 siswa SMP dari lima sekolah yang berada di Sumatera Utara.

1.5.Objek atau Subjek Penelitian
Data diperolehan dari 25 siswa SMP yang berasal dari lima sekolah baik swasta maupun negeri yang berada di Kota Medan, Sumatera Utara,yaitu:
• 5 siswa dari SMP Harapan Mandiri;
• 5 siswa dari SMP BM-2;
• 5 siswa dari SMPN 31 Medan;
• 5 siswa dari SMPN 1 Sei Rampah; dan
• 5 siswa dari Methodist 1 medan.
Data diperoleh dengan memberikan mereka beberapa pertanyaan (metode wawancara).

1.6.Jadwal Pelaksanaan
Tanggal Kegiatan
4 April 2011 Menentukan topik dan judul
Menentukan objek dan subjek penelitian
Merencanakan bentuk pengambilan data
9 April 2011 Membuat pertanyaan untuk wawancara
13 April 2011 Mengunjungi sekolah pertama untuk mengambil data
15 April 2011 Mengunjungi sekolah kedua untuk mengambil data
20 April 2011 Mengunjungi sekolah ketiga untuk mengambil data
22 April 2011 Mengunjungi sekolah keempat untuk mengambil data
27 April 2011 Mengunjungi sekolah kelima untuk mengambil data
30 April 2011 Menyimpulkan data
3-7 Mei 2011 Menyelesaikan perencanaan
10 Mei 2011 Menyelesaikan bagian pelaksanaan
11 Mei 2011 Menyelesaikan laporan dan evaluasi


1.7.Kalkulasi Biaya

Alat dan Bahan Biaya (Rp )
1. Print kertas untuk wawancara Rp 15.000
2. Reward (Chocolatos + Pulpen) Rp 60.000
3. Transportasi Rp 135.000
4. Biaya tak terduga Rp 100.000
TOTAL Rp 310.000



BAB II
PELAKSANAAN

Pemilihan topik dan judul merupakan tahap awal dalam pelaksanaan tugas mini proyek ini. Topik yang kami pilih adalah peran motivasi dalam mewujudkan prestasi. Berdasarkan topik tersebut, judul yang diambil adalah pengaruh motivasi terhadap prestasi. Penelitian ini didukung oleh beberapa teori psikologi seperti teori motivasi yaitu achievement motivation, teori kepribadian Murray tentang need achievement, dan teori need hierarki Maslow yaitu esteem needs. Penelitian ini menggunakan beberapa alat dan bahan seperti : kamera, kertas wawancara, alat tulis, dan reward. Setelah itu, dibuat analisis data serta menentukkan objek dan subjek penelitian yang terdiri dari 25 siswa yang berasal dari 5 sekolah menengah pertama di kota medan. Penelitian dilakukan disekolah masing-masing. Pengambilan data dari 25 siswa tersebut dilakukan dengan wawancara secara tertulis dan siswa diminta untuk menjawab secara jujur.
Setelah melakukan penelitian terhadap 25 siswa tersebut, dibuat suatu kesimpulan yang didukung oleh teori-teori psikologi.



BAB III
PELAPORAN DAN EVALUASI
3.1. Laporan
Dari hasil penelitian terhadap 25 anak berprestasi diperoleh sebanyak :
• 54% anak berprestasi langsung mendaftarkan diri ketika ada kegiatan perlombaan akademis disekolah.
• 64% anak berprestasi memiliki keinginan sendiri untuk belajar tanpa harus dipaksa orangtua.
• 52% anak berprestasi itu termotivasi oleh adanya pemberian reward.
• 92% anak berprestasi memiliki tujuan belajar yang jelas.
• 52% anak berprestasi memiliki motivasi yang sangat kuat untuk membahagiakan orangtua dan untuk mewujudkan cita-cita mereka.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap prestasi anak disekolah. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa kebanyakkan dari siswa yang berprestasi itu memiliki suatu dorongan yang berasal dari dalam diri mereka (motivasi intrinsik), bagaimanapun keadaannya mereka belum tentu terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitar dan tetap mempertahankan prestasi nya. Jadi, kebanyakan anak yang berprestasi itu memiliki motivasi intrinsik yang lebih besar daripada motivasi ekstrinsik.





3.2.Evaluasi
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan pelaksanaan yang telah dilakukan, ditemukkan adanya ketidaksesuaian terhadap waktu pengambilan data. Dimana, pada perencanaan telah diperkirakan waktu pemngambilan data sekitar lima hari, tetapi pada pelaksanaannya dibutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk mengumpulkan data. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : sulitnya menentukkan waktu yang sesuai antara penguji dengan objek yang diuji, dan sulitnya mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk melakukan pengambilan data.

3.4.komentar kelompok dan individu
Menurut kelompok kami, tugas mini proyek ini sangat menantang karena ini merupakan pengalaman pertama kami untuk menyelesaikan tugas yang menggunakan penelitian. Disini juga kami dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam membuat poster dan menambah wawasan kami terhadap fenomena pendidikan yang terjadi di Indonesia.
Menurut deepraj: saya mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data dan mengeksplorasi kreatifitas saya. Karena pada dasarnya saya termasuk orang yang kurang kreatif.
Menurut anggun: tugas mini proyek ini cukup menuntut saya untuk lebih kreatif dalam membuat poster, lebih teliti dalam mengolah data, dan menuntut kami untuk lebih bekerjasama.
Menurut riana: tugas mini proyek ini sangat menarik tetapi juga melelahkan. Saya dituntut untuk menjadi tahu bagaimana cara melakukan sesuatu penelitian. Dan banyak pelajaran yang dapat saya ambil dalam tugas mini proyek ini.

DAFTAR PUSTAKA
kuliahpsikologi.dekrizky.com
fachrugianappb.blogspot.com
Santrock.,J.W.(2008).Psikologi Pendidikan(edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group.

Senin, 09 Mei 2011

Apa manfaat bimbingan konseling dalam mengisi waktu luang bagi siswa??

Di sekolah, bimbingan konseling pengisian waktu luang bermanfaat untuk membantu siswa dan klien-klien lain dalam :
1. mengisi waktu luang dengan kegiatan yang konstruktif
2. mengisi waktu luang di luar maupun di dalam jadwal sekolah (waktu istirahat, jam bebas, hari bebas atau hari libur)
3. menyusun rancangan dan rencana kegiatan
4. mencapai keseimbangan antara kegiatan belajar dengan kegiatan waktu luang, dan keseimbangan kegiatan jasmani, mental maupun sosial

Selasa, 03 Mei 2011

Psikologi Pendidikan: SNA Anggun

Psikologi Pendidikan: SNA Anggun

Kesan Kuliah Psikologi Pendidikan Hari Ini

kesan saya hari ini dengan adanya kegiatan menyanyi dan mengikuti gerakan membuat saya merasa sangat relax dan kelas terasa lebih fun dan ngak membosankan.... selain itu dengan kita berpegangan tangan saya rasa dapat membuat kelas menjadi semangkin kompak....

Senin, 25 April 2011

Hal-hal apa saja yang dianggap mengganggu proses mengajar belajar dan dianggap pelanggaran disiplin?

Menurut Kooi dan Schutx hal-hal yang dianggap pelanggaran disiplin dapat digolongkan dalam lima kategori umum.
1. Agresi fisik (pemukulan, perkelahian, perusakan, dan sebagainya)
2. Kesibukan berteman (berbincang-bincang, berbisik-bisik, berkunjung ke tempat duduk teman tanpa izin).
3. Mencari perhatian (mengedarkan tulisan-tulisan, gambar-gambar, dengan maksud mengalihkan perhatian dari pelajaran).
4. Menantang wibawa guru (tidak mau menurut, memberontak, memprotes dengan kasar, dan sebagainya), dan mencari perselisihan (mengkritik, menertawakan, mencemoohkan).
5. Merokok di sekolah, datang terlambat, membolos dan "kabur", mencuri dan menipu, tidak berpakaian sesuai dengan ketentuan, mengompas (memeras teman sekolah), serta menggunakan obat-obatan terlarang maupun minuman keras di sekolah.

Sumber:
Sukadji,S.200.Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP 3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
1. Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.

2. Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. 


Peran Psikologi Pendidikan Dalam Proses Belajar-Mengajar
Dalam bukunya, Drs. Alex Subor, M,si.[2] mendefinisikan bahwa Psikologi Pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan, yang meliputi pula pengertian tentang proses belajar dan mengajar.
Secara garis besar, umumnya batasan pokok bahasan psikologi pendidikan dibatasi atas tiga macam[3]:
  1. Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri khas perilaku belajar peserta didik dan sebagainya.
  2. Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik dan sebagianya.
  3. Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
Sementara menurut Samuel Smith, setidaknya ada 16 topik yang perlu dibahas dalam psikologi pendidikan, yaitu :
  1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (The science of educational psychology)
  2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity)
  3. Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure).
  4. Perkembangan siswa (growth).
  5. Proses-proses tingkah laku (behavior proses).
  6. Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning).
  7. Faktor-faktor yang memperngaruhi belajar (factors that condition learning)
  8. Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theories of learning).
  9. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip  dasar dan batasan-batasan pengukuran/ evaluasi. (measurement: basic principles and definitions).
10. Tranfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning subject matters)
11. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects of measurement).
12. Ilmu statistic dasar (element of statistics).
13. Kesehatan rohani (mental hygiene).
14. Pendidikan membentuk watak (character education).
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah. (Psychology of secondary school subjects).
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology of elementary school).
Dalam proses belajar-mengajar dapat dikatakan bahwa ini inti permasalahan psikiologis terletak pada anak didik. Bukan berarti mengabaikan persoalan psikologi seorang pendidik, namun dalam hal seseorang telah menjadi seorang pendidik maka ia telah melalui proses pendidikan dan kematangan psikologis sebagai suatu kebutuhan dalam mengajar. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik”
Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.
2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.
3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
7. Menilai hasil pembelajaran yang adil.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.

http://hutabalian72.wordpress.com/2010/02/02/peranan-psikologi-pendidikan-dalam-proses-belajar-mengajar/

Senin, 18 April 2011

Apa sih pengertian bimbingan dan apa tujuannya??

Bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat keputusan yang bijaksana dan dalam penyesuaian diri, serta dalam memecahkan kehiduapan mereka. Bimbingan bertujuan agar penerima bantuan dapat berkembang mandiri dan mampu bertanggung jawab bagi dirinya sendiri. Jadi, tujuan dasar bimbingan adalah mengembangkan potensi individu untuk mampu memecahkan masalah-masalahnya dan membuat penyesuaian diri terhadap kehidupannya, sejauh batas kemampuannya.

Selasa, 05 April 2011

komentar tentang fenomena pendidikan

deepraj kaur 10-051
anggun rss 10-075
riana octhaviany 10-079

fenomena-fenomena pendidikan di Indonesia :
  • homeschooling
  • biaya pndidikan yang mahal
  • fenomena RSBI (Rintisan Sekolah Berthap Internasional)
homeschooling merupakan metode belajr mengajar yang dilakukan secara menyeluruh di rumah murid tsb. murid tsb tidak melakukan aktivitas belajar disekolah. homeschooling dilakukan dg mendatangkan guru kerumah utk mengajar murid nya. homeschooling menjadi suatu trend mettode belajar mengajar saat ini apalagi dilingkungan anak-anak yang mulai terlibatdalm pekerjaan spt artis, dsb.

menurut kami pelaksanaan homeschooling itu cukup efektif karena murid tsb bisa lebih terfokus dan nyaman dalam belajarnya karena dia berada dirumah sendiri. tetapi, homeschooling juga dapat berakibat buruk terhadap kemampuan murid untuk bersosialisasi. murid akan kurang mampu bersosialisasi dengan orang lain terutama teman sebaya dan akan lebih menyukai bekerja sendiri dan melakukan segala sesuatunya dengan sendiri.

kalau ditinjau dari teori pendidikan baik pendidikan keluarga maupun bimbingan belajar, sebenarnya pendidikan yang mahal di Indonesia tidak menjadi penghalang bagi seseorang utnuk memperoleh pendidikan , khususnya pendidikan yang didapat dari lingkungan sekolah. Namun, pendidikan dasar berasal dari keluarga, ari cara keluarga meneraapkan makna pendidikan pda anak-anaknya dapat memotivasi kegigihan seorang anak untuk memperoleh pendidikan mereka walaupun banyak halangan spt masalahh biaya. pendidikan bukan hanya kita peroleh secara formal namun ada juga bimbingan belajr diluar sekolah. dan saat ni pemerintah telah membuat kebjakan yaitu melaksanakan pendidikan gratis bagi anak-anak yang kurang mampu khusunya. menurut kami biaya mahal bukanlah menjadi penghalang bagi seseorang asalkan motivasi instrinsiknya akan pendidikan kuat dan pasti ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pendidikn.


RSBI menjadi suatu trend dikalangan sekolah-sekolah saat ini. banyk sekolah berebut untuk mendapatkan lebel sebagai sekolah yang bertaraf internasionl. padahal sebenarnya, banyak diantr mereka yang tidaak begitu memahami bagaimana sekolah bertaraf internasional itu. walaupun kualitas sekolahnya belum layak untuk mendapatkan label internasional., sekolah itu mngajukan untuk mendpat label internasional. selain itu, RSBI memberikan kesan unsur diskriminasi antara orangkaya dan yang tidak. orang kaya lebh mudah untuk membayar uang sekolah yang lumayan besar agar anak nya dpt mssuk ke kelas RSBI walaupun kemampuannya tidak ada. dan sering juga anak yang kurang mampu tapi berprestasi menjadi korban pengabaian. mereka dittolak untuk masuk di kelas RSBI karena telah diisi oleh anak orang kaya.

Jumat, 11 Maret 2011

Siapakah orang yang pertama sekali mengembangkan tes Intelegensi?????

Pada tahun 1904 Menteri Pendidikan Perancis meminta psikolog Alfred Binet untuk menyusun metode guna mengidentifikasi anak-anak yang tidak mampu belajar di sekolah. Para pejabat di sekolahan ingin mengurangi sekolah yang penuh sesak dengan cara memindahkan murid yang kurang mampu belajar di sekolah umum ke sekolah khusus. Binet dan mahasiswanya, Theophile Simon, menyusun tes inteligensi untuk  memenuhi permintaan ini. Tes itu disebut skala 1905. Tes ini terdiri dari 30 pertanyaan, mulai dari kemampuan untuk menyentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan ingatan dan mendefenisikan konsep abstrak.

Sumber : Santrock.,J.W.(2008).Psikologi Pendidikan(edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group.
Kuliah pertemuan 7

Pada kuliah pertemuan ke 7 kita membahas Johari Windows dimana kita memandang segala sesuatu dari aspek pribadi kita dan orang lain....

kemuadian pada pertemuan ke 7 kami juga berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk menilai masing-masing individu dari kelompok. Setelah memberikan penilaian terhadap teman kemudian kami memaparkan pendekatan kognitif dan motivasi yang mana yang lebih dominan kami gunakan. Pada kuliah pertemuan ke 7 saya jadi lebih memahami pribadi saya dari cara pandangan saya secara kognitif dan motivasi juga melalui penilaian teman sekelompok saya.....
Apa sih artinya Sahabat bagi kamu??????

Kalau saya ditanya arti sahabat maka saya akan menjawab sahabat-sahabat yang saya miliki luar biasa berarti bagi hidup saya. Sahabat saya selalu ada di setiap saya sedih dan senang. Saya menemukan sahabat-sahabat yang paling mengerti saya pada saat saya duduk di kelas SMA. Walaupun saat ini kami semua telah berpisah untuk meraih cita-cita kami masing-masing namun hubungan kami tetap terjalin... Sahabat yang baik dapat mengerti keadaan kita dan juga dapat mengkritik kesalahan kita tanpa melukai perasaan kita.... I LOVE MY BEST FRIENDS FOREVER.... Bagaiman dengan anda, seberapa berarti kah sahabat anda bagi anda????

Senin, 07 Maret 2011

Apa yang dimaksud dengan bahasa,morfologi, sintaksis, Semantik dan pragmatis?

Bahasa adalah bentuk komunikasi baik lisan maupun tulisan yang didasarkan pada sistem simbol. Morfologi adalah aturan untuk mengombinasikan morfem, yang meerupakan rangkaian suara yang merupakan kesatuan bahasa terkecil. Sintaksis adalah cara kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat yang bisa diterima. Semantik adalah makna dari kata atau kalimat, dan pragmatis adalah penggunaan percakapan yang tepat.

Selasa, 01 Maret 2011

Pembelajaran Menggunakan e-learning

Pembelajaran menggunakan e-learning sangat menarik dan menyenagkan. Sistem pembelajaran menggunakan e-learning telah membuktikan kepada kita semua bahwa belajar itu tidak harus duduk di kursi perkuliahan dan mengikuti proses - proses perkuliah secara formal dan hanya terpaku atau bergantung dengan informasi yang disampaikan oleh dosen pengampu. Proses pembelajaran e-learning juga telah membuktikan keefektifan dari sistem pembelajaran learner-centered.

Dengan pembelajaran e-learning dapat membuka peluang sebesar-besarnya bagi siswa untuk memperoleh informasi yang seluas-luasnya. Tapi menurut saya setiap sistem pembelajaran mempunyai kekurangan. Apabila sistem pembelajaran e-learning ini tidak mendapatkan pengawasan maka dapat membuka peluang bagi siswa untuk mendapatkan informasi yang salah. Oleh karena itu e-learning akan jauh lebih efektif apabila pendidik juga berperan serta dalam memberikan pengarahan pada siswa, seperti yang sudah saya rasakan pada bidang studi psikologi pendidikan.

Senin, 28 Februari 2011

Apa yang dapat dilakukan untuk mendukung perencanaan pelajaran teacher-centered?

Ada 3 alat umum yang berguna dalam perencanaan pelajaran teacher-centered
1. Menciptakan Sasaran Behavioral.
    Menurut Robert Marger sasaran behavioral mengandung tiga bagian :
  • Perilaku Murid. Fokus pada apa yang akan dipelajari atau dilakukan murid.
  • Kondisi dimana perilaku terjadi. Menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi atau dites.
  • Kriteria kinerja. Menentukan level kinerja yang dapat diterima.
2. Menganalisis tugas
    Analisis ini dapat melalui tiga langkah dasar :
  • Menentukan keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
  • Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas, seperti kertas, pensil, kalkulator, dan sebagainya.
  • Mendaftar semua komponen tugas yangg harus dilakukan.
3. Menyusun Taksonomi Instruksional
    Taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain :
  • Domain kognitif
  • Domain afektif
  • Domain psikomotor

Sumber : Santrock.,J.W.(2008).Psikologi Pendidikan(edisi kedua).Jakarta:Prenada Media Group

Senin, 21 Februari 2011



APA SIH KEUNGGULAN ANIMASI ANAK UPIN & IPIN?

Animasi upin dan ipin yang berjudul "pengembaraan bermula" menurut saya mempunyai nilai pendidikan yang sangat baik khususnya bagi anak - anak. Animasi anak ini juga mengajarkan bagaimana caranya bekerja sama yang baik, menghargai perbedaan suku, dan juga menanamkan nilai - nilai yang baik, seperti tindakan memburu hewan liar itu merupakan perbuatan yang salah. Bukan hanya jalan ceritanya saja yang mendidik tapi behind the scenenya juga menurut saya keren. Dengan menggunakan teknologi yang bisa dibilang sudah canggih dapat menghasilkan animasi yang keren serta proses pembuatan filmnya yang sangat inovatif sehingga dapat menghasilkan karekter - karakter pemainnya menjadi seperti nyata.

Selasa, 15 Februari 2011

Apa sih yang dimaksud dengan perencanaan pelajaran Teacher-Centered dan sistem pembelajaran yang seperti apa yang dapat mengefektifkan pembelajaran berbasis TIK?

Sistem perencanaan pelajaran Teacher-Centered  merupakan sistem pelajaran dimana guru menjadi pusat yang menggontrol segala perencanaan pelajaran. Sistem perencanaan pelajaran ini menggunakan tiga alat umum yaitu:
  • Menciptakan Sasaran Behavioral
  • Menganalisis Tugas
  • Menyusun Taksonomi Instruksional
Sistem pembelajaran yang dapat mengefektifkan pembelajaran berbasis TIK adalah pembelajaran berpusat (centred learning), yaitu dengan :
  1. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata, sehingga pendidikan menjadi relevan dan responsif terhadap tuntutan kehidupan nyata sehari-hari.
  2. Menumbuhkan pemikiran reflektif.
  3. Membantu perkembangan dan keterlibatan aktif dari peserta didik dalam proses belajar.
sumber :
Munir.(2008). kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung : Alfabeta
Santrock,J.W. (2008). psikologi pendidikan (edisi kedua). Jakarta : Prenada Media Grroup

    Senin, 14 Februari 2011


    Pendapat Kelompok Tentang Email dan Blog dalam Dunia Pendidikan

    Deepraj Kaur Sandhu 10-051
    Anggun RS Sitanggang 10-075
    Riana Octhaviany 10-079


    Bagaimana pandangan dan penilaian anda tentang kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mk.psikologi pendidikan 3sks ta. 2010/2011harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya ?

    Menurut pendapat kami, penggunan blog dan email sebagai fasilitas pendidikan telah sesuai dengan fenomena psikologi pendidikan karena penggunaan email dan blog merupakan pengaplikasian dari program teknologi (internet). Sebab mutu pendidikan akan lebih baik jika di fasilitasi dengan teknologi. Penggunaan blog dan email dalam proses belajar juga sangat baik dan penting. Dengan adnya email dan blog kita jadi lebih mudah untuk menyelesaikan tugas-tugas. yang diberikan oleh pengajar. Disamping itu, dengan menggunakan email dan blog dalam mengumpulkan tugas juga dapat mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan. Proses pembelajaran dalam menggunakan email dan blog dalam belajar khususnya dalam mata kuliah psikologi pendidikan menjadi lebih menarik dan asyik. Kita menjadi lebih aktif untuk mencari bahan-bahan ataupun sumber-sumber pelajaran dalam menggunakan internet.

    Di Indonesia sistem belajar-mengajar dengan menggunakan teknologi seperti email atau blog mulai diberlakukan tidak hanya di perguruan tinggi melainkan di sekolah-sekolah. Sudah cukup banyak sekolah-sekolah yang menerapkan sistem belajar e-learning seperti di Jakarta. Penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar di dunia pendidikan sangat berpengaruh. Kita menjadi lebih terbiasa untuk menggunakan teknologi seperti internet.. Sedangkan untuk di Medan, penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar masih belum begitu diterapkan. Masih banyak sekolah-sekolah yang belum menerapkan sistem belajar e-learning.

    sumber :
    Munir.(2008). kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung : Alfabeta
    Santrock,J.W. (2008). psikologi pendidikan (edisi kedua). Jakarta : Prenada Media Grroup

    Senin, 07 Februari 2011

    Bagaimana caranya agar kita dapat mengontrol murid sehingga mereka tidak mengkonsumsi informasi-informasi negatif yang ada di Internet?

    Seperti yang kita ketahui dunia pendidikan sekarang ini tidak dapat dipisahkan dari teknologi, bahkan teknologi juga kita gunakan dalam membantu memenuhi  kebutuhan hidup kita sehari-hari. Namun, seperti yang kita ketahui selain memberikan banyak informasi yang berguna dalam berbagai bidang Internet juga memiliki dampak negatif salah satunya adalah situs pornografi.

    Sumber :John W.Santrock, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua.

    Selasa, 01 Februari 2011

    Menurut Anda apakah penerapan programmed learning(pembelajaran terprogram) oleh skinner dapat dianggap lebih efektif daripada strategi pengajaran konstruktivisme oleh William James dan John dewey dalam dunia pendidikan saat ini ?

    Programmed learning merupakan suatu cara pembelajaran dimana setelah murid melalui serangkaian langkah ia terus didorong untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini skinner menciptakan sebuah alat yang beerfungsi sebagai tutor dan mendorong murid untuk mendapatkan jawaban yang benar.sedangkan konstruktivisme oleh william james dan john dewey lebih menekankan agar individu secara aktif membangun pemahaman dan pengetahuan.

    Sumber : Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. John W. Santrock