Rabu, 28 Maret 2012

Paedagogi dan Paradigma Belajar

Setiap guru memiliki berbagai macam strategi tentang pembelajaran. Strategi - strategi belajar itu berasal dari paradigma yang berbeda. Setiap guru akan menjadi efektif jika secara sadar memilih dan menggunakan strategi mengajar, memperluas perbendaharaan strategi dan ahli dalam strategi yang ia gunakan. Ada 5 strategi belajar :
Strategi 1 : Pelatihan dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas.
Strategi 2 : Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan ceramah.
Stratefi 3 : Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran ketrampilan berpikir, memcahkan masalah, dan kreativitas melalui penemuan dan penyelidikan.
Strategi 4 : Kelompok dan tim yaitu berbagi informasi dan bekerja secara kooperatif.
Strategi 5 : Pengalaman dan refleksi, yaitu mengajak siswa merefleksikan pembelajaran ke lingkungan.

Sumber : Sudarwan Danim, (2010), Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, Bandung : Alfabeta

Pedagogi Praktis

Reza indah pribadi 10-014
Deepraj Kaur 10-051
Anisah Gayatri 10-072

Paedagogi praktis itu adalah pengaplikasian ilmu pedagogi didalam kegiatan mengajar. Tidak semua guru bisa mengaplikasikan sistem pendidikan yang baik maka dibutuhkan ilmu pedagogi praktis untuk membantu/membimbing para pengajar dalam mengaplikasikan ilmu sistem pendiidikan yang baik.

Kalau mengingat masa sekolah ada berbagai macam kepribadian guru. Ada yang suka ngasih tugas , ada yang suka marah, ada yang tegas, ada yang humoris ada yang kejam, ada juga yang pemalas dll.Perbedaan cara mengajar mereka adalah seni mengajar mereka. Jika dilihat dari unsur pedagogisnya maka guru yang baik adalah yang memiliki 10 kualitas

* Percaya diri
* Sabar
* Rasa Kasih sayang kepada siswanya
* Pemahaman
* Mampu menjelaskan topik dengan cara yang berbeda
* Dedikasi untuk keunggulan siswanya
* Teguh dalam memberi dukungan
* Kesediaan untuk membantu siswa mencapai prestasi
* Bangga atas prestasi siswa
* Bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya



Jika dilihat dari sepuluh poin diatas berdasarkan pengamatan saya, saya rasa guru guru sekarang terbentur di poin no 5,10.

Poin 5 adalah mampu menjelaskan topik dengan cara yang berbeda, guru cenderung mengajarkan siswa-siswanya dengan cara yang seperti itu saja, jarang guru menggunakan teknologi dalam menjelaskan materinya kepada murid-muridnya. Namun ada juga yang mampu melaksanakan poin ke 5 ini. Seperti guru fisika saya dulu, mungkin karena faktor usia beliau menjelaskan segala sesuatu persis seperti dibuku sampai contoh soal saja diambil dibuku. Padahal contoh soalnya mudah . Akibatnya pada saat ujian kami menjumpai soal yang sulit kami kesusahan. Selain itu guru hanya mengajar teoritisnya saja tidak praktisnya atau penyelesaian masalah secara logis.

Sedangkan poin kesepuluh adalah bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Ada beberapa guru saya dulu sangat malas mengerjakan tugas-tugasnya. Biasanya mereka akan memberikan tugas lalu hilang entah kemana ataupun memberikan bahan untuk dicatat dan menginstruksikan salah satu murid untuk mencatat dan guru tersebut pergi entah kemana.Kertas ujian pun gak jelas apa diperiksanya atau dibuangnya.

refrensi:
Sudarwan Danim, (2010), Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi, Bandung : Alfabeta

Pengalaman Kuliah Online

Setiap hari senin pagi biasanya saya harus selalu bangun pagi dan terburu-buru ke kampus untuk mengikuti perkuliahan, belum lagi setiap hari senin jalanan macet banget. Namun senin yang lalu terasa berbeda ketika saya mengikuti kuliah online. Jujur saja saya sangat antusias banget mengikuti kuliah online, selain menghemat waktu karena tidak perlu berkutat dengan jalanan yang macet saya juga dapat lebih leluasa dalam mengemukakan pendapat saya. Dari segi materi yang dibahas pada kuliah online juga menarik. Saya dapat melihat berbagai sudut pandang teman-teman saya yang dimuat di group serta website yang kami bedah juga sangat menarik karena didalamnya terdapat berbagai macam informasi tentang pendidikan yang tentunya juga berkaitan dengan matakuliah paedagogi.

Minggu, 11 Maret 2012

Seni dan Ilmu Belajar dan Hubungannya dengan Perkuliahan 5 Maret 2012

Mengajar merupakan seni sebab pengajar dituntut untu dapat mempelajari dan mentransformasikan pelajaran tersebut kepada muridnya, membangun keaktifan belajar, memotivasi belajar, menangkap pikiran dan hati,memfasilitasi ruang belajar dsb. Pada Perkulihan kemarin saya mendapatkan kesan pembelajaran yang dilakukan di kelas merupakan salah satu seni mengajar pada paedagogi dimana dosen pengampu mencoba membimbing dengan memberikan contoh langsung kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat memahami dengan baik (mencoba mentransformasikan ilmu, serta dosen pengampu menyediakan ruang bagi mahasiswa agar dapat mempermudah proses pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA:
Danim, Sudarwan (2010). Paedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta