PERBANDINGAN
PENUGASAN PADA MATA KULIAH PSIKOLOGI BELAJAR DENGAN BEBERAPA PENUGASAN PADA
MATA KULIAH LAIN DITINJAU DARI TEORI BELAJAR
Pendeskripsian
Penugasan pada Mata Kuliah :
Psikologi
Belajar
Pada
semester lima ini saya memiliki beban sks dengan sembilan mata kuliah dimana
salah satunya adalah mata kuliah psikologi belajar. Pada mata kuliah psikologi
belajar saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang seperti apa proses belajar,
teori apa saja yang berkembang dan sering digunakan dalam proses belajar yang
biasa kita jalani dalam pembelajaran kita disekolah dan saya juga menjadi lebih
mengenal dan mengetahui tokoh-tokoh pendidikan (pencetus teori belajar). Metode
belajar yang digunakan oleh dosen pada mata kuliah psikogi belajar menurut saya
juga cukup membantu saya untuk memahami materi dimana dosen memberikan
kepercayaan kepada mahasiswa untuk belajar secara mandiri di rumah dan
memposting hasil pemahaman mereka di blog masing-masing. Selain penugasan
individu yang rutin dilakukan dosen juga memberikan penugasan sederhana sebelum
memulai kelas yaitu mempersiapkan diri dalam berdiskusi tentang topik yang akan
dibahas pada hari kuliah.
Penugasan
yang diberikan pada mata kuliah psikologi belajar menurut saya sangat
bervariatif dan menarik. Selain tugas individu dimana mahasiswa dituntut untuk
paling tidak mengetahui sedikit banyak materi yang mereka baca dan posting,
mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktek baik itu praktek di
dalam kelas maupun di luar kelas. Praktek yang dilakuakan di dalam kelas dimana
mahasiswa diminta untuk merancang cara atau metode pembelajaran yang berkaitan
dengan teori pembelajaran yang juga dipilih oleh mahasiswa sendiri kemudian
metode itu diuji cobakan di dalam kelas sehingga dapat diketahui seberapa besar
keefektifan metode yang digunakan tersebut dalam membantu atau mempermudah
pemahaman murid dalam proses pembelajaran.
Selain
penugasan dalam kelas pada mata kuliah ini juga ada penugasan di luar kelasa
berupa observasi yang dilakuakan oleh mahasiswa di sekolah menenengah atas
kejuruan. Mahasiswa diminta untuk mempersiapkan dan memahami salah satu teori
pembelajaran yang ditetapkan oleh dosen yaitu teori pembelajaran Gagne sebagai
kerangka dalam melakukan observasi. Setelah menentukan kerangka teori yang akan
digunakan kemudian mahasiswa mengobservasi proses pembelajaran di SMK yang
dipilih serta hasilnya juga diposting di blog. Selain penugasan individu
mahasiswa juga beberapa kali diberikan penugasan secara berkelompok dan
mahasiswa diminta untuk memposting teori yang dibahas setiap kali sebelum
memulai pembelajaran di dalam kelas.
Psikologi Sosial Menyimpang
Selain
mata kuliah psikologi belajar saya juga mengambil mata kuliah Psikologi Sosial
Menyimpang pada semester lima ini. Penugasan pada mata kuliah ini menurut saya
hampir sama dengan psikologi belajar hanya saja penugasan rutin individu dimana
mahasiswa harus memposting materi sebelum masuk kelas sedikit berbeda pada
psikologi sosial menyimpang dimana mahasiswa diminta untuk membahas sebuah
kasus yang diambil dari koran dan harus dibawa setiap pertemuan yang nantinya
kasus tersebut yang berkitan dengan topik yang diajarkan akan dibahas secara
berkelompok setelah perkuliahan dikelas selesai dan mahasiswa harus mengirimkan
penugasan tersebut melalui email kepada dosen pengampu. Selain itu pada mata
kuliah psikologi sosial menyimpang ini mahasiswa tidak memiliki buku pegangan
yang jelas sehingga dalam mengerjakan tugas mahasiswa sangat bergantung pada slide
yang diberikan oleh dosen dan teori yang diambil atau dicari melalui internet.
Proses
pembelajaran yang digunakan pada psikologi sosial menyimpang juga sama dengan psikologi
belajar dimana metode yang digunakan adalah metode diskusi dimana mahasiswa dan
dosen berdiskusi dan membahas tentang fenomena sosial yang dianggap menyimpang.
Pada psikologi sosial menyimpang mahasiswa tidak diminta untuk melakukan tugas
ke lapangan ataupun praktek namun mahasiswa diminta untuk mengerjakan
pembahasan kasus sebagai tugas akhir dengan mengambil referensi sebanyak dua
puluh referensi baik dari buku, website maupun jurnal serta jurnal yang
digunakan sebagai referensi yang digunakan harus sebanyak sembilan jurnal.
Psikologi Anak Berkebuthan Khusus
Pada
mata kuliah psikologi berkebutuhan khusus mahasiswa tidak diberikan penugasan
secara formal setiap kali sebelum ataupun setelah materi diajarkan, namun
mahasiswa diminta untuk melakukan presentasi per kelompok secara bergantingan
setiap minggunya. Tugas dosen pengampu hanya sebagai pengawas yang menilai
kemampuan kelompok dalam mempresentasikan materi serta juga sebagai pengajar
yang akan memberikan kesimpulan topik diakhir pembelajaran serta
mengklarivikasi pernyataan presenter yang dianggap kurang tepat pada saat melakukan
presentasi.
Selain
presentasi penugasan juga diberikan secara kelompok dimana mahasiswa diminta
secara berkelompok untuk melakukan observasi ke sekolah luar biasa yang dipilih
dan ditentukan oleh masing-masing kelompok dengan ketentuan setiap kelompok
harus mengunjunggi atau melakukan observasi di sekolah luar biasa yang berbeda
/tidak boleh ada yang mengunjungi sekolah luar biasa yang sama. Setelah
mengobservasi kemudian kelompok akan diminta untuk membuat laporan observasi
dan mempresentasikannya di depan kelas dan mendiskusikannya dengan kelompok
lain yang dipandu oleh dosen pengampu.
Pemabahasan Perbandingan Penugasan
Menurut Beberapa Teori Pembelajaran :
Sebelum
saya memulai untuk membahas dengan teori belajar pertama sekali saya akan
memaparkan beberapa fungsi dari terori belajar yaitu : sebagai kerangka riset,
memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi, mengidentifikasi
sifat dari peristiwa yang kompleks, mengorganisasi pengalaman sebelumnya dan
bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa (Suppes ; 1974). Dari keempat
fungsi diatas kita dapat melihat seberapa besar pentingnya teori belajar dalam
menentukan perkembangan dan seberapa efektif metode belajar yang kita gunakan
sehari – hari. Untuk melihat perbandingan metode pembelajaran dalam bentuk
pemberian tugas yang digunakan atau diterapkan oleh dosen pengampu pada mata
kuliah psikologi belajar, psikologi sosial menyimpang dan psikologi anak
berkebutuhan khusus maka saya mencoba memaparkannya dengan menggunaka teori
perkembangan kognitif Jean Piaget dan Gagne. Alasan saya menggunakan kedua
teori ini karena menurut saya teori kognitif Jean Piaget memiliki tingkat proses
pembelajaran yang dispesifikkan untuk tiap tahapan perkembangan sesorang dimana
disini tentunya yang tepat untuk metode pembelajaran mahasiswa dan Teori Gagne
yang menurut saya sangat lengkap untuk menggambarkan proses belajar dalam
berbagai kondisi dan situasi.
Teori Perkembangan Kognitif Jean
Piaget (Psikologi Belajar vs Psikologi Sosial Menyimpang)
Piaget
menjelaskan proses pembelajaran dan penugasan untuk siswa dilihat dari tingkat
perkembangan kognitifnya. Hal ini dapat dilihat dari proses penalaran seorang
individu dimana pada usia lahir sampai 1 tahun (Periode sensori motor) yang
hanya mengerti situasi melalui simbol dan dengan mengembangkan relasi antar
tindakan hingga pada usia diatas 14 tahun (Periode operasional formal) dimana
individu memiliki kapabilitas yang logis dalam menangani segala situasi
multifaktor.
Yang
menjadi acuan pembahasan saya kali ini adalah tahapan atau periode operasional
formal dimana mahasiswa diminta untuk lebih meningkatkan kreatifitas mereka
dalam mengunggkapkan pendapatnya dan dipercayakan untuk menggerjakan tugas
secara mandiri dengan format yang kreatif. Proses penugasan seperti ini sangat
kental terlihat dari penugasan yang diberikan pada perkuliahan psikologi
belajar dimana seperrti yang telah saya paparkan diatas, dosen memberikan
pengarahan namun tetap melihat dan memeberikan kebebasan kepada mahasiswa/i nya
untuk menggembangkan kreativitas mereka.
Selain
pada mata kuliah psikologi belajar teori pembelajaran piaget ini juga dapat
dilihat pada penugasan psikologi sosial menyimpang dimana dosen memberikan
tugas pada mahasiswa untuk membahas kasus. Seperti yang kita ketahui pada teori
pembelajaran piaget individu yang telah mencapai tahapan operasional formal
dapat berfikir secara logis, mendeduksi berbagai kemungkinan, serta memiliki
penalara yang bergerak dari hipotesis menuju ke konkret. Oleh karena itu
penugasan untuk membahas kasus sangat erat kaitannya dengan penggunaan/
pelatihan terhadap proses penalaran piaget.
Kondisi Belajar Robert Gagne
(Psikologi Belajar vs Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus)
Pada
teori belajar Gagne ada berbagai macam pembahasan metode, variasi, tahapan
belajar dan sebagainya. Yang ingin saya bandingkan disini adalah pada mata
kuliah psikologi belajar menurut saya dosen pengampu menggunakan kerangka
belajar yang menitik beratkan pada variasi belajar menurut Robert Gagne dimana kategori
penugasan dan pembelajaran melibatkan kemamuan siswa dalam menagkap informasi
verbal (pemberian tugas untuk diposting), keterampilan intelektual (memilih
metode teori belajar yang sesuai untuk dipraktekkan), strategi kognitif
(bagaimana mahasiswa mengatur posting blog sebelum deadline), sikap (bagaiman
sikap yang diambil pada saat pelaksanaan praktek ke SMK).
Hal
yang berbeda dapat kita lihat pada mata kuliah psikologi anak berkebutuhan
khusus dimana dosen pengampu lebih menitikberatkan pada tahapan belajar menurut
Robert Gagne yaitu Persiapan belajar yang meliputi perhatian, harapan
pengambilan kembali informasi hal ini dapat dilihat dari presentasi yang
dilakukan oleh kelompok yang kemudian diikuti dengan diskusi sehingga dosen
dapat melihat seberapa besar perhatian, keinginan dan pemahaman mahasiswa.
Selain itu tahapan belajar lainnya yang digunakan adalah akuisisi dan kinerja
dimana hal ini dapat dilihat dari dosen yang memberikan kuis sebelum UTS serta
Trasfer Belajar yang ditunjukkan dengan adanya proses kunjungan ke SLB yang
nantinya laporan kunjungan akan dipresentasikan untuk melihat sejauh apa
kemampuan mahasiswa untu mengambil petunjuk dalam proses belajar serta
bagaimana kemampuan mahasiswa dalam mengeneralisasikan ilmu yang diperolehnya.
Daftar Pustaka:
Gredler, M.
E. (2011). Learning and Instruction.
Teori dan Aplikasi: edisi keenam. Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar